Lompat ke isi utama
This site is best viewed using the current browser version of Chrome, Firefox, Safari, Edge. If you are using an out-of-date browser version or unsupported browser version, you may not experience the complete effect when viewing the site.

Tips Memanfaatkan Data Cuaca Untuk Pertanian

Sahabat Petani Sejahtera pasti ingin dong punya hasil panen yang melimpah dan berkualitas bagus? Tentunya, untuk mendapatkannya tidak bisa secara instan, melainkan harus melalui perawatan yang tepat dan juga mempertimbangkan berbagai faktor lain saat menanam suatu tanaman, salah satunya adalah cuaca.

3 Manfaat Data Cuaca Bagi Pertanian

Data cuaca tidak hanya  membahas tentang hujan atau panas saja, melainkan juga berbagai unsur lain di dalamnya. Beberapa unsur yang dimaksud yaitu:

  • Curah hujan
  • Kelembapan udara
  • Suhu
  • Angin

Data cuaca ini nantinya akan digunakan untuk menentukan beberapa hal, yaitu:

  • Jenis tanaman: Pada musim hujan, Sahabat Petani Sejahtera dapat memilih tanaman yang membutuhkan cukup banyak air seperti padi. Namun, ketika musim kemarau atau curah hujan sedang rendah, bisa memilih tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, seperti jagung, kedelai, maupun kacang tanah.
  • Waktu panen: Suhu dan curah hujan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pertanian, seperti menghambat pertumbuhan tanaman ketika terjadi cuaca ekstrem. Jika mengetahui data cuaca, maka Sahabat Petani Sejahtera bisa memprediksi apakah waktu panen sesuai jadwal atau dapat berubah dikarenakan pengaruh cuaca.
  • Pengaturan Irigasi: Sistem irigasi adalah sistem yang dibangun untuk mengalirkan air dari sumbernya ke area pertanian. Prakiraan cuaca dan curah hujan  akan menentukan perencanaan sistem pengairan atau irigasi pada  area pertanian, apakah area tersebut sudah membutuhkan supply air atau belum?

Meskipun data cuaca ini hanyalah berbentuk prediksi dan mungkin saja akan berubah secara tiba-tiba, tetapi tetap dapat mengurangi risiko terjadinya gagal panen akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat dengan tanaman Sahabat Petani Sejahtera.

Tips Memanfaatkan Data Cuaca 

Bagi Sahabat Petani Sejahtera yang ingin memaksimalkan kualitas hasil panen dengan memanfaatkan data cuaca, berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba:

Manfaatkan Teknologi

Cuaca adalah sesuatu yang sulit diprediksi secara langsung. Misalnya saja, pagi hari cuaca terlihat cerah dan panas terik, tapi dalam waktu singkat tiba-tiba mendung dan hujan deras. Apalagi dengan kondisi perubahan iklim di bumi saat ini. Namun, saat ini sudah tersedia berbagai teknologi yang dapat digunakan untuk memprediksi cuaca di area lokal dalam radius tertentu. Konsep pertanian dengan memanfaatkan teknologi seperti ini dikenal dengan istilah smart farming.

Pahami Manfaat Data Cuaca

Sudah punya datanya tetapi tidak paham bagaimana cara memanfaatkannya, maka tentu saja akan percuma. Selain memahami apa saja manfaat dari mengetahui data cuaca untuk pertanian, Sahabat Petani Sejahtera juga perlu memahami cara menggunakannya. Misalnya, pada nilai curah hujan berapa dan tingkat kelembaban tanah berapa, area pertanian perlu dilakukan penyiraman dan pengaturan irigasi?

Lakukan Antisipasi Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit tanaman tidak hanya muncul saat musim hujan ketika curah hujan dan tingkat kelembaban tanah tinggi saja, melainkan juga saat musim kemarau yang cenderung kering. Hanya saja, jenis hama dan penyakit yang mungkin muncul berbeda tergantung curah hujan, kondisi suhu, dan kelembaban tanah.
Misalnya untuk tanaman padi, ada beberapa penyakit yang umum terjadi dalam kondisi cuaca tertentu, di antaranya:

  • Penyakit Busuk Leher Padi: Penyakit ini sering menyerang pada musim hujan dan kelembapan tinggi. Penyebab penyakit busuk leher padi adalah jamur Pyricularia oryzae yang menyebabkan leher menjadi busuk dan patah, sehingga bulir menjadi kosong. Untuk mengatasinya, dapat menggunakan Seltima® 100 CS. Selain dapat mengatasi penyakit busuk leher padi, Seltima® 100 CS juga dapat berperan dalam meningkatkan bobot dengan cara memaksimalkan pengisian gabah.
  • Penyakit Hawar Pelepah Padi: Penyakit ini sering menyerang dalam cuaca lembap serta udara yang panas dan disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani. Gejala awal penyakit ini adalah munculnya bintik atau bercak oval berwarna hijau pucat hingga putih pucat pada pelepah daun, kemudian dapat membesar yang menyebabkan gejala seperti hawar. Bercak tersebut kemudian akan menyebar ke area lain pada padi. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan Cevya® 400 SC.
  • Penyakit Hawar Daun Bakteri: Penyakit ini biasanya muncul saat musim hujan dan atau tingkat kelembapan lebih dari 75%. Penyakit ini disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv dan menyebabkan daun menguning dan mengering, tanaman menjadi layu hingga akhirnya mati. Penyakit hawar daun bakteri atau Penyakit kresek dapat diatasi dengan menggunakan Besun Elite® 300 SC.

Untuk mendapatkan hasil panen terbaik, Sahabat Petani Sejahtera harus memperhatikan kondisi tanaman, organisme pengganggu tanaman, kondisi lahan, dan prakiraan cuaca di area penanaman tanaman. Memahami kondisi cuaca serta mengkombinasikannya dengan perawatan yang tepat akan membantu Sahabat Petani Sejahtera mendapatkan hasil panen yang sesuai dengan yang diharapkan.