Kerusakan pada tanaman tidak hanya disebabkan oleh penyakit maupun serangan hama saja, tetapi juga bisa akibat dari tumbuhan lain. Contohnya saja padi, tanaman ini bisa mengalami gagal panen ketika terdapat gulma rumput dan teki yang tumbuh di sekitarnya. Namun, apa sih sebenarnya gulma rumput dan teki pada tanaman padi? Dan apa saja pengaruhnya bagi tanaman ini? Berikut penjelasannya!
Dampak Gulma Rumput dan Teki pada Padi
Gulma rumput dan teki adalah salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT) yang perlu diwaspadai, karena dapat menurunkan hasil panen hingga mencapai 50% tergantung pada jumlah keberadaan tanaman tersebut.
Ada berbagai jenis gulma rumput dan teki yang dapat menyerang tanaman padi, di antaranya yaitu:
- Leptochloa chinensis, gulma rumput dalam keluarga Poaceae dan sering dipilih sebagai pakan ternak. Namun, jika tumbuh di area persawahan, maka menjadi salah satu gulma padi yang patut diwaspadai.
- Echinochloa spp, gulma ini dapat tumbuh dalam berbagai jenis iklim dan kondisi. Memiliki sifat yang kompetitif dalam penyerapan nutrisi, sehingga dapat menurunkan kualitas hasil panen secara signifikan.
- Cyperus sp., dikenal juga sebagai gulma teki padi yang dapat memperbanyak diri secara generatif dan dapat tumbuh menjadi tanaman baru meskipun tanaman induknya mati.
Berbeda dengan serangan hama yang dapat menyebabkan kerusakan secara langsung pada tanaman, keberadaan gulma rumput dan teki ini dapat menyerang secara perlahan. Caranya yaitu dengan berkompetisi dengan tanaman utama untuk menarik unsur hara dalam tanah, seperti nitrogen, kalium, dan fosfor. Selain itu, jika jumlahnya sudah cukup banyak juga dapat menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan tanaman padi. Akibatnya, tanaman padi menjadi tumbuh tidak optimal karena kekurangan nutrisi yang dibutuhkan selama masa pertumbuhannya.
Sayangnya, gulma rumput dan teki dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat. Hal ini menyebabkan penanganan untuk serangan gulma rumput dan teki menjadi lebih sulit.
Kendalikan Gulma Rumput dan Teki dengan Luxinum® 750 EC
Ada cara efektif yang bisa Anda gunakan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma rumput dan teki sejak awal, yaitu dengan menggunakan Luxinum® 750 EC yang memiliki 2 keunggulan berikut ini:
- Herbisida pertama di Indonesia dengan bahan aktif terbaru dari Grup 30, Sinmetilin, yang terbukti tuntas mengendalikan gulma rumput dan teki yang resisten terhadap bahan aktif lain.
- Luxinum® 750 EC terbukti efektif mengendalikan gulma rumput dan teki dengan hasil yang maksimum, yaitu mencegah tumbuhnya gulma rumput dan teki selama 21 hari.
Namun, untuk hasil yang efektif dalam pengendalian gulma rumput dan teki, Anda perlu mengetahui cara pengaplikasian Luxinum® 750 EC yang benar. Berikut ini adalah hal perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Lakukan
- Penyemprotan Luxinum® 750 EC pada padi tanam pindah harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan, yaitu 100 - 150 ml/ha, atau setara 10-15 ml per tanki 16-20 liter.
- Melakukan pengaturan air sesuai dengan yang direkomendasikan, yaitu:
- Penyemprotan merata dilakukan saat lahan dalam kondisi macak-macak atau tergenang
- Biarkan air mengering selama 2-3 hari
- Air dapat dimasukan kembali setelah 2-3 hari
Jangan Lakukan
- Hindari melakukan penyemprotan pada lahan atau area yang sama karena dapat menyebabkan terjadinya kelebihan dosis yang berdampak pada tanaman padi.
- Hindari menyemprotkan pada area tanah berpasir karena dapat mengurangi efikasi Luxinum® 750 EC akibat dari penyerapan air yang terlalu cepat pada tanah dengan kondisi tersebut.
- Jika turun hujan setelah pengaplikasian, keluarkan atau buang air pada lahan padi untuk mencegah padi tergenang air terlalu tinggi selama 3 hari pertama.
Penggunaan Luxinum® 750 EC yang sesuai dengan aturan serta dosis yang tepat dapat membantu Sahabat Petani Sejahtera mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Luxinum® 750 EC, bisa menghubungi kami di sini. Gulma rumput dan teki tuntas maksimum, Luxinum® 750 EC bikin petani senyum.