Lompat ke isi utama
This site is best viewed using the current browser version of Chrome, Firefox, Safari, Edge. If you are using an out-of-date browser version or unsupported browser version, you may not experience the complete effect when viewing the site.

4 Manfaat Rotasi Tanaman untuk Kesehatan Lahan

Rotasi tanaman adalah menanam tanaman yang berbeda atau pergiliran tanaman pada suatu lahan. Misalnya sebuah lahan ditanami padi pada 1-2 musim dan musim setelahnya dilakukan penanaman jenis palawija. Tanaman palawija sendiri sering disebut sebagai tanaman kedua, karena tanaman ini digunakan sebagai tanaman pendamping dalam proses rotasi tanaman padi.

Tanaman yang termasuk kategori palawija adalah:

  • Jagung
  • Kedelai
  • Kacang Tanah
  • Kacang Hijau
  • Umbi - Umbian
  • Singkong
  • Sorgum

4 Manfaat Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman dapat memberikan banyak manfaat bagi petani, itulah mengapa cara ini tetap dilakukan sejak dulu hingga sekarang. Beberapa manfaat dari rotasi tanaman, yaitu:

1. Mengurangi Intensitas Hama

Hama dan penyakit tanaman cenderung menyerang tanaman yang sama secara berurutan. Ketika Sahabat Petani Sejahtera melakukan rotasi tanaman, maka siklus perkembangbiakan hama akan terputus karena ada perubahan jenis tanaman yang ditanam. Manfaat ini hanya bisa didapatkan jika tanaman kedua memiliki jenis hama yang berbeda.

2. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Ada tanaman yang membutuhkan nutrisi banyak, sehingga akan mengurangi kandungan nutrisi tanah secara cepat. Namun, ada juga tanaman yang justru memberikan nutrisi pada tanah, seperti kacang-kacangan yang dapat memasok nitrogen ke dalam tanah. Jika pola rotasi tanaman diatur dengan tepat, maka tanah akan mendapatkan kembali nutrisi yang sempat hilang.

3. Mencegah Erosi Tanah

Rotasi tanaman dapat membantu memperkuat dan menstabilkan struktur tanah, sehingga dapat mencegah terjadinya erosi. Misalnya dengan menanam tanaman dengan sistem perakaran yang berbeda, yaitu tanaman dengan akar dalam untuk merombak lapisan tanah yang padat, sehingga meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi risiko erosi tanah.

4. Meningkatkan Kualitas Tanaman

Tanaman yang ditanam pada tanah yang subur dan bebas dari hama, secara otomatis kualitasnya akan meningkat. Namun, berbagai manfaat rotasi tanaman ini hanya bisa didapatkan jika menerapkan pola rotasi tanaman yang tepat. Contohnya jika tanaman padi dilakukan rotasi tanaman dengan kacang-kacangan.

Rotasi Tanaman Pada Padi

Pada padi yang menjadi sumber makanan pokok masyarakat Indonesia, rotasi tanaman yang bisa dilakukan adalah dengan menanam kacang-kacangan, seperti kacang hijau dan kacang kedelai. Langkah ini sudah banyak dilakukan oleh para petani, contohnya adalah petani di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Pemilihan kacang-kacangan sebagai tanaman rotasi adalah karena bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah, serta memutus siklus hama dan penyakit. Selain itu, permintaan pasar akan kacang-kacangan juga tinggi, sehingga sangat menguntungkan para petani.

Saat memasuki masa menanam padi, Sahabat Petani Sejahtera bisa menggunakan Paket Padi dari BASF. Paket padi terdiri dari:

Untuk informasi lebih lengkap waktu pengaplikasian dari produk BASF untuk padi, Sahabat Petani Sejahtera bisa melihatnya di sini. Setiap jenis produk harus diaplikasikan pada waktu dan juga dosis yang sesuai untuk hasil panen terbaik.

Rotasi Tanaman Pada Kentang

Bagi yang menjadikan kentang sebagai tanaman utama, bisa melakukan rotasi tanaman dengan kubis. Apalagi keduanya adalah tanaman yang dapat tumbuh subur ketika ditanam pada dataran tinggi. Kentang paling ideal di tanam di area dengan ketinggian 1.000 hingga 2.000 mdpl, sementara kubis sangat cocok ditanam di ketinggian 1.000 hingga 3.000 mdpl.

Hanya saja, tanaman kentang, terutama yang tumbuh di dataran tinggi, rentan terserang penyakit hawar daun yang disebabkan oleh patogen Phytophthora infestans. Tanaman kentang yang telah terkena serangan patogen ini akan menunjukkan gejala seperti bercak cokelat tua pada tepi daun, munculnya lapisan jamur putih pada bagian bawah daun, kemudian daun menjadi nekrotik, hingga akhirnya mati. 
Penyakit ini sangat mudah berkembang ketika berada di suhu yang lembap, seperti di area dataran tinggi maupun saat musim hujan. Penyakit ini juga dapat ditularkan dari tanaman inang lain, seperti tomat dan cabai  atau ketika tanaman kentang berada di dekat tanaman inang, seperti tanaman tomat. Untuk mencegah terjadinya gagal panen akibat serangan penyakit ini, maka harus segera dilakukan pengendalian & menyingkirkan tanaman yang sudah menunjukkan gejala terkena penyakit hawar daun.


 Untuk mengatasinya, Sahabat Petani Sejahtera bisa menggunakan Zampro®. Zampro® adalah fungisida yang bersifat sistemik dan protektif. Efektif mengendalikan Phytophthora infestans yang menyerang tanaman kentang dan cara kerja ganda dengan bahan aktif: Ametokradin 300 g/l + dimetomorf 225 g/l. Tidak hanya mengatasi saat tanaman telah memiliki gejala saja, Zampro® juga bisa mencegah serangan patogen penyebab penyakit hawar daun pada tanaman kentang.

 

Zampro 250 ml

Selain itu, Sahabat Petani Sejahtera juga bisa menggunakan Cabrio Top, yaitu fungisida dengan teknologi AgCelence. Tidak hanya bisa menangani masalah penyakit busuk daun saja, teknologi AgCelence pada Cabrio Top juga dapat menjadikan daun tanaman lebih hijau, batang kokoh, dan umbi menjadi lebih besar.

 

Cabrio Top 60 WG

Dengan melakukan rotasi tanaman dan pengendalian hama serta penyakit tanaman dengan menggunakan produk BASF, diharapkan Sahabat Petani Sejahtera bisa selalu mendapatkan hasil panen yang melimpah dengan kualitas yang baik. Jika ada yang ingin dikonsultasikan lebih lanjut, maka bisa hubungi kami untuk berdiskusi secara langsung.