Lompat ke isi utama
This site is best viewed using the current browser version of Chrome, Firefox, Safari, Edge. If you are using an out-of-date browser version or unsupported browser version, you may not experience the complete effect when viewing the site.

Inovasi Baru: Drone

Kamis, 24 Maret 2022, BASF melakukan uji coba aplikasi produk Seltima dan Besun dengan menggunakan drone pada lahan padi seluas 10 hektar di Kecamatan Banyusari, Karawang.

Pertanian sendiri merupakan sektor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini karena manusia membutuhkan pangan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Adanya sektor pertanian ini merupakan suatu hal penting karena untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, dan papan manusia. 

Selain itu, BASF juga melihat bahwa ketertarikan masyarakat terhadap sektor pertanian di Indonesia mulai menurun. Maka dari itu BASF berusaha untuk mencari solusi lain agar minat masyarakat terhadap sektor pertanian kembali tumbuh, salah satunya dengan menyediakan drone untuk pengaplikasian pestisida.

Dari hasil tersebut, terbukti bahwa penggunaan drone jauh lebih efisien jika dibandingkan diengan penyemprotan manual. Hal itu diungkapkan oleh Field Biologist Manager BASF Indonesia, Fathul Amin. Menurutnya, penyemprotan pestisida dengan menggunakan drone jauh lebih efisien karena mampu menghemat waktu dan tenaga yang dipakai oleh para petani.

“Dengan menggunakan drone, jumlah air dan waktu yang dibutuhkan untuk menyemprotkan pestisida berkisar 15 liter/ha dalam 15 menit. Sedangkan untuk penyemprotan manual sendiri membutuhkan waktu 30 liter/ha dalam satu orang/1 hari.“
Dengan tingkat efisiensi sebesar ini, BASF berharap nantinya penggunaan drone bisa digunakan untuk membantu para petani Indonesia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lukman Hidayat, salah satu petani dari desa Tanjung, Banyusari, Karawang yang mengamini bahwa drone dapat menjadi solusi untuk permasalahan petani di Indonesia. Menurutnya, pada saat musim hujan waktu pengaplikasian pestisida menjadi lebih pendek karena terkendala cuaca. Ditambah lagi, minimnya petani di bidang pengaplikasian pestisida juga membuat proses aplikasi menjadi lebih lama.
“Manakala di musim penghujan, curah hujan tinggi dan waktu (pengaplikasian) yang terbatas, drone akan efektif.” Ujarnya ketika di wawancara.

Penggunaan drone dalam proses aplikasi dapat menjadi solusi mengingat tingkat efektifitas dan efisiensinya yang cukup tinggi. Melalui drone ini, diharapkan para petani mampu mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam pengendalian hama dan penyakit.

Anda tertarik membaca berita lainnya?

Cevya 400 SC Inovasi Terbaru BASF untuk Petani Padi Indonesia

Cevya 400 SC Inovasi Terbaru BASF untuk Petani Padi Indonesia

Pada Oktober kemarin BASF telah resmi meluncurkan Cevya 400 SC sebagai solusi baru bagi tanaman Padi.

Inveris Gold

Inveris Gold

Salah satu produk yang kami keluarkan guna mengatasi permasalahan hama Thrips yang dialami oleh para petani Green House adalah dengan menciptakan Inveris Gold.

CabrioTop Buktikan Mampu Menambah Jumlah Bobot Umbi

CabrioTop Buktikan Mampu Menambah Jumlah Bobot Umbi

BASF mengadakan program Lomba Bobot Umbi yang bertujuan untuk mengenalkan cara pemakaian produk Cabrio Top dengan benar agar dapat menghasilkan bobot umbi yang lebih besar dan berat.